Hello world!

Hello world!

nofransekasaputra one comments

Welcome to Dosen dan Pegawai Universitas Jambi Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

GWL

nofransekasaputra 21 comments

bagaimana psikologi lintas budaya dalam memandang GWL???

Hallo Indonesia

nofransekasaputra 88 comments

Indonesia memiliki berbagai latar belakang budaya dan adat istiadat. Provinsi Jambi dikenal dengan kebudayaan melayu yang memiliki keberagaman bentuk perilaku. Seloko salah satu ungkapan tradisional dan ujaran yang dimiliki masyarakat Jambi sebagai tanda peradaban yang maju dari masa sebelumnya.
Seloko memiliki manfaat yang besar dalam tata nilai yang mampu membina budi pekerti penduduk, baik golongan tua, muda dan anak-anak. Pengungkapan tradisional dengan seloko memiliki informasi yang dapat memberikan pengertian positif tentang sesuatu hal/ bentuk perilaku tertentu. hal ini tentu sangat besar sumbangsihnya bagi ilmu psikologi.
Persuasi sosial dengan menggunakan pheriferal route, membuat seloko sama baik fungsinya dalam membangun perilaku tertentu, termasuk dalam membentuk karakter seseorang.
Ungkapan “cantik anak, cantik Emak dan baik anak, baik Bapak” yang menjelaskan bahwa anak yang terawat merupakan bagian dari ketelatenan Ibu dirumah, ataupun perilaku baik anak berkaitan dengan aturan yang diberlakukan Bapak dirumah” adalah salah satu bentuk seloko yang berkaitan dengan pola asuh orangtua dirumah. hal ini tentu sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut.

How to Make People Happy

nofransekasaputra 32 comments

Kebahagiaan merupakan milik setiap manusia. kebahagiaan bisa menjadi kewajiban dan hak.
tidak seorangpun manusia di dunia ini tidak menginginkan kebahagiaan. Ada yang mengatakan bahwa kebahagiaan dapat diciptakan.
Mulai dari kelahiran, masa anak, remaja, dewasa dan lansia kebahagiaan menjadi aspek psikologis yang patut dikaji.
psikologi lintas budaya memberikan istilah menarik ketika membahas kebahagiaan yaitu kebahagiaan universal.
sebagai contoh, ketika manusia memiliki kecenderungan untuk merasakan kebahagiaan dengan stimulus budaya seperti permainan tradisional. Manusia setidaknya dikenal sebagai homoludens (makhluk bermain). hal ini membuat pertanyaan “apakah hal ini merupakan fakta”?? Jika benar, bagaimana menjelaskannya sesuai dengan tahapan usia??.